Peranan Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Manajerial
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perusahaan
adalah suatu organisasi yang melakukan berbagai macam jenis kegiatan yang
bertujuan untuk memperoleh laba dan mencapai pertumbuhan dalam jangka panjang.
Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan memerlukan berbagai informasi. Dalam
menjalankan kegiatan perusahaan, pimpinan harus mempertimbangkan alternatif
kebijakan yang paling efektif dan efisien diantara berbagai alternatif
keputusan yang tersedia. Artinya, keputusan yang diambil ialah alternatif yang
menghasilkan laba maksimal atau rugi minimal.
Untuk
menghasilkan keputusan yang tepat maka pembuat keputusan, yaitu manajemen
memerlukan berbagai jenis informasi sebagai dasar pertimbangan yang sesuai
dengan jenis keputusan yang dibuat. Oleh karena itu sebelum melaksanakan
kegiatannya, sebaiknya perusahaan terlebih dahulu membuat perencanaan kegiatan
yang hendak dilaksanakan sehingga manajemen mampu mengambil keputusan yang
akurat dan up to date.
Akuntansi
manajemen merupakan jaringan penghubung yang sistematis dalam penyajian
informasi yang berguna dan dapat daya untuk membantu pimpinan pelaku usaha
dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Informasi
yang dibutuhkan manajer dalam pengambilan keputusan dapat berupa informasi yang
bersifat financial atau non financial.
Informasi
yang bersifat financial dapat diperoleh melalui sistem akuntansi. Sistem
akuntansi tersebut akan dapat membantu dalam menetukan bagaimana cara
mengumpulkan data, meringkas, mengklasifikasi, menganalisis, dan melaporkannya
kepada manajemen perusahaan atau pihak lain yang membutuhkan informasi
tersebut. Dengan informasi itu seorang manajer akan mampu mengendalikan
perusahaan dan mampu memecahkan masalah yang terdapat di dalam perusahaan.
Dalam
proses untuk mengetahui progress kinerja jangka pendek dan jangka panjang dari
perusahaan peranan akuntansi manajemen sangat dibutuhkan. Rencana Kerja
Anggaran Perusahaan (RKAP) memuat kinerja jangka pendek dan Rencana Jangka
Panjang Perusahaan (RJPP) memuat kinerja jangka panjang. Hasil kinerja
perusahaan yang telah dicapai dapat dinilai dan diukur dengan mengetahui
progres kinerja yang telah disusun, jika kinerja belum tercapai, strategi yang
dimiliki oleh manajemen dapat digunakan untuk mengatasi masalah kinerja
tersebut. Banyaknya hambatan yang terjadi, suatu keputusan yang tepat harus
ditetapkan oleh manajemen untuk mengendalikan operasinya secara optimal.
Kesalahan dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari
kerugian citra sampai kerugian uang.
Pengambilan
keputusan dilatar belakangi oleh adanya suatu masalah dalam usaha mencapai
tujuan tertentu. Kegagalan pelaksanaan salah satu kegiatan yang akan mempunyai
akibat terhadap kegiatan lain di dalam suatu bagian, atau bahkan bagian yang
lain di dalam perusahaan, sehingga manajemen biaya operasional dalam perusahaan
tersebut harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan secara terpadu. Jika
hal ini diterapkan, diharapkan pemborosan dapat dicegah atau setidaknya dapat
dikurangi dari periode-periode sebelumnya.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah penulis uraikan sebelumnya, penulis mencoba
merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah :
Bagaimana peranan akuntansi manajemen dalam proses pengambilan keputusan?
1.3.
Tujuan
Adapun tujuan dari makalah yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui bagaimana peranan akuntansi manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Akuntansi Manajemen
Akuntansi
mempunyai peranan penting dalam dunia usaha mulai dari usaha kecil sampai pada
usaha besar yang membutuhkan informasi akuntansi yang dapat digunakan sebagai
alat perencanaan, pengawasan maupun sebagai dasar pengambilan keputusan.
Manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang
baik yang diakui oleh organisasi untuk dapat memimpin, mengelola,
mengendalikan, dan mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.
Dengan demikian seorang manajer berperan dalam pengambilan keputusan atas
setiap kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan.
Dalam
melaksanakan kegiatan perusahaan perlu menggunakan pencatatan akuntansi untuk
setiap transaksi yang terjadi. Akuntansi merupakan suatu bentuk akivitas atau
proses dalam mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasi, mengolah dan
menyajikan data yang berhubungan dengan keuangan atau transaksi agar mudah
dimengerti dalam mengambil keputusan yang tepat.
Menurut
Ralph Estes menjelaskan pengertian akuntansi dalam buku Kamaruddin Ahmad bahwa
“Akuntansi
adalah aktivitas-aktivitas yang berkaitan menyediakan informasi kepada pemegang
saham, kreditur dan pihak berwenang biasanya bersifat kuantitatif dan sering
kali disajikan dalam satuan moneter, untuk pengambilan keputusan, perencanaan,
pengendalian sumber daya dan operasi, mengevaluasi prestasi dan pelaporan
keuangan kepada para investor, kreditur, instansi yang berwenang serta
masyarakat”.
akuntansi
berfungsi sebagai penyedia informasi bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan, namun akuntansi juga membutuhkan manajemen dalam fungsinya sebagai
pengatur dan pengelola kegiatan dalam perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan
perusahaan agar informasi dari akuntansi benar-benar bermanfaat.
Menurut
L. M. Samryan bahwa“Akuntansi manajemen merupakanbidang akuntansi yang berfokus
pada penyediaan, termasuk pengembangan dan penafsiran informasi akuntansi bagi
para manajer untuk digunakan sebagai bahan perencanaan, pengendalian operasi,
dan dalam pengambilan keputusan
Dari
definisi tersebut perlu diketahui bahwa akuntansi manajemen dapat digunakan
sebagai pendukung pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam bidang riset dan
pengembangan, produksi, pemasaran, distribusi dan logistik, serta pelayanan
pelanggan. Oleh karena itu, akuntansi manajemen harus menyediakan data-data
yang cukup lengkap tentang perhitungan masing-masing alternatif, dan yang akan
dipilih adalah alternatif yang memberikan keuntungan lebih besar bagi
perusahaan.
Informasi
Akuntansi manajemen adalah data operasi dan keuangan tentang aktivitas, proses,
produk, dan jasa dari sebuah organisasi.Dimana informasi organisasi ini
ditujukan kepada pengguna internal yakni manajemenperusahaan untuk menyediakan
informasi mengenai perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan
berkelanjutan, dan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan demi
mencapai tujuannya. Praktik akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu
manajer dalam memaksimumkan laba.
Namun
manajer dan akuntan manajemen seharusnya tidak hanya terlalu fokus pada laba
sehingga perusahaan dapat membangun suatu keyakinan bahwa satu- satunya tujuan
bisnis adalah memaksimumkan kekayaan bersih. Seorang manajer dalam
memaksimumkan laba harus dengan persyaratan bahwa laba dicapai melalui cara
yang sah dan etis, seorang manajer harus dapat menjabarkan teori manajemen dan
teori-teori lainnya dalam bentuk angka-angka yang nyata, sehingga manajemen
dapat menganalisa dan menginterprestasikan angka-angka tersebut dalam rangka
pengambilan keputusan.
Dalam
rangka pengambilan keputusan manajemen harus memiliki pertimbangan atas beberapa
tindakan-tindakan alternatif. Pencatatan transaksi akan lebih berguna dalam
membuat pertimbangan alternatif apabila data telah disortir dan diikhtisarkan
lalu disajikan dalam laporan yang berarti. Dengan demikian akuntan manajemen
harus mampu menyediakan data-data yang akurat tentang perhitungan dari setiap
alternatif, dan tentunya alternatif yang akan dipilih adalah yang memberikan
keuntungan lebih besar bagi perusahaan. Dalam akuntansi manajemen informasi
atau laporan yang aktual merupakan hal yang sangat penting untuk melakukan
tindakan koreksi yang harus dilaksanakan sebelum kesalahan- kesalahan menjadi
serius.
Beberapa
perbedaan penting antara akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan yaitu : “Pengguna utama (targeted user), pembatasan
pada masukan dan proses, jenis informasi, orientasi waktu, tingkat agregasi,
keluasan”
Pertama,
pengguna utama (targeted user).Akuntansi manajemen memiliki fokus pada
penyediaan informasi kepada pengguna internal, sedangkan akuntansi keuangan
memiliki fokus pada penyediaan informasi bagi pengguna eksternal.
Kedua,
pembatasan pada masukan dan proses. Akuntansi manajemen tidak tergantung pada
prinsip-prinsip akuntansi. Akuntansi keuangan hanya kegiatan- kegiatan ekonomi
tertentu yang memenuhi kualifikasi sebagai masukan dan proses, harus mengikuti
meotde yang diterima umum.
Ketiga,
jenis informasi.Pembatasan dalam akuntansi manajemen cenderung menghasilkan
informasi keuangan yang objektif dan dapat diverifikasi.Dalam akuntansi
manajemen, informasinya dapat berupa informasi keuangan dan non keuangan serta
dapat bersifat lebih subjektif.
Keempat,
orientasi waktu.Akuntansi keuangan memiliki orientasi historis.Fungsinya adalah
mencatat dan melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah terjadi.Walaupun akuntansi
manajemen juga mencatat dan melaporkan kejadian- kejadian yang telah terjadi,
akuntansi manajemen lebih menekankan pada penyediaan informasi
kegiatan-kegiatan pada masa mendatang.
Kelima,
tingkat agregasi.Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan departemen
dan manajer.Intinya, informasi yang sangat terinci dibutuhkan dan
disediakan.Akuntansi keuangan, dilain pihak memfokuskan pada kinerja
Laporan
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen merupakan tipe informasi akuntansi
yang menggunakan data yang sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan
informasi, yang biasanya dibuat untuk mendukung kebutuhan penyusunan laporan
akuntansi keuangan. Oleh karena itu merancang ulang kumpulan data yang akan
digunakan oleh setiap laporan perlu dilakukan agar memberikan informasi yang
sesuai kebutuhan pengguna internalnya. Laporan akuntansi manajemen diterbitkan
sesuai dengan kebutuhan manajerial yang memiliki cakupan yang luas yang dapat
digunakan dalam penilaian, perbaikan dan penarikan keputusan untuk kelangsungan
hidup perusahaan.
Informasi
merupakan data yang telah diolah dalam suatu proses yang memberikan manfaat
bagi para penggunanya. Informasi akuntansi manajemen merupakan informasi utama
yang digunakan manajemen terutama pimpinan perusahaan dalam pengambilan
keputusan dan dalam fungsi perencanaan dan pengawasan.
2.2.
Pengertian
Pengambilan Keputusan
Dalam
manajemen, pengambilan keputusan (decision making) merupakan tindakan manajemen
dalam memilih alternatif untuk pencapaian tujuan organisasi, karena keputusan
yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran yang harus dilaksanakan
oleh bawahan atau pihak yang berkaitan dengan organisasi. Besar kecilnya
masalah dan gaya kepemipinan yang dianut oleh manajer dapat mempengaruhi
keputusan yang diambil oleh manajer.
Pengambilan
keputusan memiliki hubungan yang erat dengan masalah dan kendala yang sering
terjadi dalam perusahaan, hak ini dikarenakan adanya keterbatasan pihak-pihak
yang berkaitan dalam tingkat manajer perusahaan yang belum memiliki pengetahuan
yang memadai tentang pengambilan keputusan.Hal ini ditandai dengan keputusan
yang diambil tidak memberikan solusi atas permasalahan atau kendala yang
terjadi.Masalah didefinisikan sebagai suatu kondisi atau kejadian yang
membahayakan atau berpotensi membahayakan perusahaan secara negatif. Namun,
masalah juga berpotensi menguntungkan atau berpotensi memberikan keuntungan
dengan cara positif. Maka dari itu perlu diuraikan apa yang dimaksud dengan
pengambilan keputusan.
Dapat
disimpulkan juga bahwa pengambilan keputusan merupakan proses untuk menetapkan
bagaimana agar suatu keputusan bersifat logis, rasional, berdasarkan fakta,
sehingga mencapai keputusan terbaik demi mencapai target yang telah ditetapkan
dengan kemungkinan resiko terkecil untuk dilaksanakan pada masa yang akan
datang. Pengambilan keputusan merupakan penekanan pada masa depan karena
perencanaan memiliki peran yang sangat penting dalam tugas manajer, akuntansi
manajemen berorientasi pada masa depan. Keputusan yang diambil dari perencanaan
tersebut akan mengarah pada gambaran kemajuan perusahaan kedepan.
2.3.
Proses
Pengambilan Keputusan
Proses
pengambilan keputusan merupakan tahap-tahap yang harus dilalui atau digunakan
untuk mengambil keputusan, tahap-tahap ini merupakan kerangka dasar sehingga
setiap tahap dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa sub tahap yaitu langkah
yang lebih khusus dan lebih operasional.
Proses
pengambilan keputusan terdiri dari 3 tahap yaitu penemuan masalah, pemecahan
masalah, dan pengambilan keputusan.
1) Penemuan
Masalah
Tahap
ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas,
sehinggaperbedaan antara masalah dan bukan masalah (misalnya isu) menjadi
jelas. Sehingga masalah yang dihadapi dapat dicari model dan cara jalan keluar
yang sesuai.
2) Pemecahan
Masalah
Tahap
ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada atau sudah
jelas. langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi
alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah. Perhitungan mengenai
faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau diluar jangkauan
manusia, identifikasi peristiwa- peristiwa di masa yang akan datang.
b. Pembuatan
alat (sarana) untuk mengevaluasi atau mengukur hasil, biasanya berbentuk tabel
hasil.
c. Pemilihan
dan penggunaan model pengambilan keputusan.
3) Pengambilan
Keputusan
Keputusan
yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi yang ada,
seperti kondisi pasti,kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik.
Dalam hal pengambilan
suatu keputusan, diperlukan data yang dapat diukur, dan dianalisis dengan tepat
untuk melaksanakan keputusan yang tepat. Dimana keputusan itu merupakan
tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Pengambilan keputusan harus melalui proses atau tahap-tahap dengan menggunakan
pendekatan logis dan memilih alternatif yang baik dari sekian banyak alternatif
yang tersedia.
Efisiensi dan
efektifitas suatu perusahaan sering diduga sebagai jenis masalah yang sering
dihadapi. Perusahaan yang terlalu sering menghadapi masalah korektif
menggambarkan cara kerja yang kurang efisien dan kurang efektif, dan perusahaan
yang lebih sering menghadapi masalah progresif dan kreatif menggambarkan
perusahaan yang relatif sukses dan inovatif.
Di dalam mengambil
keputusan, diperlukan adanya suatu proyeksi dari outcomes untuk setiap
tindakan.Selain itu, perbandingan outcomes tersebut juga untuk menentukan
strategi yang terbaik. Pendekatan manajemen dalam pengambilan keputusan tidak
selalu sama, melainkan tergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi. Untuk
mengambil keputusan maka harus dilihat bagaimana situasi dan kondisi yang ada.
Pengambilan keputusan dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Pengambilan
keputusan dalam kondisi pasti.
2. Pengambilan
keputusan dalam kondisi resiko.
3. Pengambilan
keputusan dalam kondisi tidak pasti.
Untuk melaksanakan
pengambilan keputusan, cara yang dilakukan maupun alat yang dibutuhkan oleh
manajemen tingkat atas, menajemen tingkat menengah dan tingkat bawah berbeda.
1. Manajemen
Tingkat Atas
Oleh
karena keputusan yang diambil manajemen tingkat atas bersifat jangka panjang
dimasa yang akan datang maka manajemen tingkat atas akan melakukan estimasi
(perkiraan). Untuk melakukan estimasi, alat yang digunakan biasanya ilmu
statistik. Seperti yang diketahui, statistik adalah teknik kuantitatif yang
menggunakan probabilitas sebagai dasar proses perhitungannya. Selain itu,
statistic mampu merumuskan fenomen/fakta sosial berdaarkan probabilitas yang
digunakan.
2. Manajamen
Tingkat Menengah
Manajemen
tingkat menengah menggunakan cara maupun alat baik yang digunakan oleh tingkat
atas maupun manajemen tingkat bawah sesuai kebutuhannya.
3. Manajemen
Tingkat Bawah
Keputusan
yang diambil manajemen tingkat bawah bersifat jangka pendek.Selain itu,
struktur masalahnya juga jelas. Jadi unutk mencapai sasaran, yaitu efisiensi,
cara yang dilakukan oleh manajemen tingkat bawah adalah melakukan optimalisasi,
yaitu suatu proses untuk meraih hasil yang maksimal dengan segala kondisi
membatasi yang ada.
Dalam pemecahan masalah
tertentu, seorang manajer dapat mengambil keputusan sendiri tanpa bantuan orang
lain namun dapat juga mengikutsertakan sejumlah orang bila dirasakan bahwa
masalah yang harus dipecahkan terlalu sulit. Sehubungan dengan hal tersebut,
dalam rangka mengikut sertakan orang lain dalam pengambilan keputusan, seorang
manajer dapat mengadakan rapat atau sumbangan saran.
Pengambilan keputusan
tidak hanya dilakukan oleh manajer puncak, tetapi juga oleh manajer menengah
dan manajer tingkat bawah.Tipe-tipe pengambilan keputusan sesuai perbedaan
kondisi dan situasi yang ada.Salah satu pengklasifikasian keputusan yang
digunakan, yaitu apakah pengambilan keputusan itu bersifat rutin dan tidak
terprogram atau terstruktur. Sebelum pihak manajemen mengambil keputusan, maka
terlebih dahulu pihak manajemen mengetahui faktor-faktor apa saja yang
diperhatikan.
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam pengambilan
keputusan yaitu sebagai berikut :
1. Keadaan
intern organisasi
Meliputi
dana yang tersedia, kemampuan karyawan, kelengkapan karyawan dan struktur
organisasi.
2. Tersedianya
informasi yang dibutuhkan
Keputusan
adalah untuk memcahkan masalah. Adakalanya masalah sama, tetapi situasi yang
dihadapi berbeda. Karenanya keputusan diambil juga berbeda.Untuk mengetahui
penyebab timbulnya masalah diperlukan informasi.
3. Keadaan
ekstern organisasi
Kegiatan
organisasi tidak akan pernah terlepas dari lingkungan, baik berupa konsumen,
pesaing, peraturan pemerintah, keadaan ekonomi dan lain-lain.
2.4.
Peranan
Akuntansi Manajemen Terhadap Biaya Operasional
Dalam
melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan baik dan efisien, maka
setiap perusahaan pasti membutuhkan informasi yang berkaitan dengan biaya yang
sistematis, lengkap dan akurat.Informasi yang sistematis artinya bahwa
informasi biaya yang disajikan sesuai dengan unsur-unsur biaya, sedangkan
informasi biaya yang lengkap dan akurat adalah informasi biaya yang harus
disertai dengan dokumen-dokumen yang lengkap dan dapat diperbandingkan.
Dengan
adanya informasi mengenai biaya, pihak manajemen akan sangat terbantu dalam
pengambilan keputusan untuk menekan biaya seefisien mungkin dengan tidak
mengurangi mutu pelayanan yang akan diberikan. Biaya merupakan suatu usaha yang
dikorbankan utuk memperoleh pendapatan atau penghasilan.Jadi semua usaha,
tenaga dan sumber daya yang digunakan untuk memperoleh hasil adalah biaya,
termasuk didalamnya semua pembayaran dalam bentuk apapun seperti pemberian
kenikmatan kepada karyawan yaitu segala sesuatu pengeluaran yang bertujuan
untuk meningkatkan produktiitas.
Menurut
Adanan Silaban dan Hamonagan Siallagan menyatakan bahwa “Biaya adalah suatu jumlah yang diukur dalam satuan mta uang, menyangkut
pengeluaran kas atau bentuk kekayaan lainnya yang ditransfer modal saham yang
dikeluarkan jasa yang dilakukan atau kewajiban yang timbul sehubungan dengan
barang dan jasa yang diterima”.
Dengan
pengertian biaya yang telah dipaparkan, maka biaya operasional merupakan salah
satu elemen yang paling penting dalam menjalankan aktivitas ekonomi suatu
perusahaan untuk pembentukan laba usaha. Biaya operasional dibagi kedalam dua
golongan besar, yaitu : biaya penjualan atau pemasaran serta biaya umum dan
administrasi.
Suatu
anggaran harus meliputi seluruh kegiatan perusahaan, maksudnya mencakup semua
kegiatan yang dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam
perusahaan.Bilamana ada sebagian dari kegiatan perusahaan itu yang tidak
tercakup dalam anggaran berarti ada sebagaian dari kegiatan yang tidak
mempunyai pedoman dan arah, sehingga dapat mengganggu jalannya kegiatan untuk
merealisasikan anggaran itu sendiri.
Anggaran
dilakukan agar rencana setiap divisi sesuai dengan rencana perusahaan.Biasanya
komisi anggaran selalu mengesahkan setiap ada perubahan anggaran selama tahun
berjalan anggaran.Berdasarkan pertimbangan semua data dan informasi meliputi
seluruh kegiatan perusahaan berada pada bagian administrasi. Di dalam
perusahaan yang berskala besar penyusunan anggaran dapat dserahkan pada satu
bagian khusus, untuk menyusun anggaran biasanya disebut panitia anggaran atau
komite budget yang terdiri dari manajer perusahaan (penjualan), manajer
produksi, manajer umum, dan administrasi, serta controller.
Manfaat
anggaran ialah untuk perencanaan dan pengendalian, evaluasi kinerja dan untuk
mengarahkan perilaku manajer dan karyawan. Dengan menyusun anggaran secara
cermat dan baik akan mendatangkan manfaat-manfaat bagi perusahaan antara lain :
1) memaksa
para manajer untuk melakukan perencanaan,
2) menyediakan
informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengambilan keputusan
3) menyediakan
standar evaluasi kinerja dan
4) memperbaiki
komunikasi dan kordinasi.
Dampak dari keputusan
yang diambil oleh manajer tingkat puncak akan berpengaruh terhadap aktivitas
yang dilakukan semua bawahan. Dengan demikian penyusunan keputusan dalam suatu
organisasi harus dilaksanakan dengan tepat harus berdasarkan fakta yang benar
terealisasi. Fakta akan dituangkan dan dicatatkan oleh bagian akuntansi dalam
pembukuannya. Karena suatu keputusan yang diambil dapat berdampak secara
keseluruhan terhadap organisasi.
Peran akuntansi
manajemen terhadap biaya operasional perusahaan sebagaimana diketahui setiap
perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan dari dana yang telah
ditanamkan serta ingin memperoleh dan mempertahankan reputasi integritas,
wajar, dan dapat dipercaya serta ingin juga menjadi suatu kekuatan yang positif
dalam lingkungan sosial dan ekologi tempat perusahaan menjalankan aktivitas.
Oleh karena itu dalam menghasilkan keputusan yang tepat maka dibutuhkan informasi
yang berguna dan layak untuk mengoperasikan sebuah organisasi atau perusahaan
yang kompleks dengan efisien dan efektif.Dengan demikian manajemen membutuhkan
informasi sebagai dasar pembuatan keputusan.Keputusan akan tertunda apabila
informasi tidak tersedia dengan lengkap, untuk itu akuntansi manajemen harus
dengan rutin memperbaruhi informasi sehingga informasi yang tersedia
mencerminkan kondisi yang terbaru, sehingga layak digunakan sebagai dasar
pembuatan keputusan oleh manajemen.
Daftar
Pustaka
- Sudent
peper oleh Fisca chintia (Peranan akuntansi manajemen sebagai alat pengambilan
keputusan pada PT PLN (PERSERO) are Pematang Siantar
- Peranan
akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan jangka pendek menerima atau
menolak pesanan khusus pada catering aulia makasar oleh Nining Angraini
Hermawati)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.