blog berisi artikel tentang pengetahuan,trendy dan inspiratif

test

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

My Blog List

Popular Posts

Thursday, July 1, 2021

RASIO KEUANGAN



Apa itu Rasio?

Rasio adalah angka yang menunjukkan hubungan secara matematis antara suatu jumlah dan jumlah yang lain. Berdasarkan hubungan antara kedua hal tersebut, kita dapat menganalisa suatu kondisi keuangan. Misalnya, jika kita ingin mengetahui berapa keuntungan penjualan dalam satu periode, kita dapat membagi laba (sebagai pembilang) dengan total penjualan dalam satu periode (sebagai penyebut).

Sebagai contoh, keuntungan yang kita peroleh adalah Rp5.000.000 dengan total penjualan sebesar Rp10.000.000, maka persentasenya adalah sebesar 50%.

Pengertian rasio dalam ilmu akuntansi berkaitan dengan keuangan yaitu membandingkan angka pada laporan keuangan untuk menilai keadaan keuangan perusahaan. Rasio dapat diketahui lewat laporan neraca (posisi keuangan) maupun laporan laba rugi perusahaan. Untuk mengetahui rasio keuangan perusahaan, teknik yang digunakan dikenal sebagai metode analisis rasio keuangan.

Jenis-jenis Rasio

·         Rasio Likuiditas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan. Rasio ini pada prinsipnya membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar. Jika jumlah aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancar, maka makin lancar usaha dan pembayaran utang perusahaan.

·         Rasio Solvabilitas (Leverage Keuangan)

Rasio solvabilitas berfungsi untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang. Rasio ini juga mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya untuk jangka pendek ataupun jangka panjang.

 

·         Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang dimiliki, seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, dsb.

·         Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas berguna untuk mengukur efektivitas efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimiliki atau perputaran dari aktiva-aktiva tersebut. Contoh rasio aktivitas adalah rasio perputaran piutang dan rasio perputaran aktiva.

·         Rasio Pasar

Rasio pasar menunjukkan perkembangan nilai perusahaan secara relatif pada nilai buku perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur nilai saham dan lazim digunakan di pasar modal.

Manfaat Rasio Keuangan

Dengan mempelajari rasio dan analisis rasio keuangan, Anda dapat memperoleh berbagai manfaat yang tentunya baik untuk perkembangan perusahaan, contohnya saja sebagai berikut:

1.    Mempermudah evaluasi keuangan.

2.    Membuat laporan keuangan yang rumit dan rinci menjadi lebih sederhana serta mudah dipahami.

3.    Mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan keuangan perusahaan.

4.    Membantu mengawasi sekaligus memantau perkembangan usaha yang dilakukan perusahaan dalam beberapa waktu tertentu.

5.    Memberikan gambaran tentang sejarah perusahan dan penilaian perusahaan terhadap suatu keadaan tertentu.

6.    Memberikan gambaran kepada kreditor atau investor mengenai posisi keuangan perusahaan dari satu periode ke periode lainnya guna membantu investor menentukan investasi yang paling baik.

7.    Membantu menentukan besar pajak yang dibebankan kepada pemerintah oleh perusahaan atau menentukan tingkat kewajaran keuntungan yang dimiliki suatu industri.

8.    Membantu untuk membuat ertimbangan, keputusan, maupun prediksi untuk langkah kedepannya berdasarkan pencapaian perusahaan dan prospek yang ingin dituju selanjutnya.

Rumus Rasio

Masing - masing jenis rasio di atas memiliki rumus yang berbeda-beda dalam cara penghitungannya yang nantinya berguna untuk memudahkan analisis keuangan dan pengambilan keputusan keuangan.

Rasio Hutang Jangka Pendek (Rasio Likuiditas) 

Rasi ini terbagi ke dalam 3 jenis rumus yang berbeda yaitu rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas.

1. Rasio Lancar

Cara menghitung rasio ini dilakukan dengan membagi Aktiva Lancar dengan Hutang Lancar. Rumus ini dapat digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan membayar kewajiban lancar dalam jangka waktu yang pendek. Perusahaan yang baik adalah perusahaan dengan rasio lancar yang tidak rendah namun juga tidak terlalu tinggi.

Rasio Lancar= (Aktiva Lancar : Hutang Lancar) x 100%

2. Rasio Cepat

Perhitungan rasio cepat dilakukan dengan mengurangi Persediaan dari Aktiva Lancar dan kemudian hasilnya dibagi dengan Hutang Lancar. Rasio ini digunakan untuk melihat apakah struktur keuangan yang dimiliki perusahaan sehat atau tidak. Rasio ini menganalisa bagaimana kemampuan perusahaan membayar total kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan cara yang lebih cepat karena tidak memasukan nilai Persediaan.

Rasio Cepat= ((Aktiva Lancar - Persediaan) : Hutang Lancar) x 100%

3. Rasio Kas

Rasio kas dihitung dengan menambahkan Kas dengan Aktiva yang setara kas kemudian membagi hasilnya dengan Hutang Lancar. Aktiva setara kas sendiri merupakan jenis aktiva yang paling cepat untuk diuangkan.

Rasio Kas= ((Kas + Aktiva setara kas) : Hutang Lancar) x 100%

Rasio Hutang (Rasio Solvabilitas)

Rasio yang berfokus untuk menganalisis kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh hutangnya ini terbagi ke dalam dua pendekatan, yakni:

1. Rasio Utang (debt ratio)

Cara menghitung rasio ini adalah dengan membagi Total Utang dengan Total Aktiva. Rumus rasio ini digunakan untuk melihat seberapa besar total Aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yang pembiayaannya menggunakan utang. Semakin rendah nilai persentase yang dihasilkan oleh rumus ini, maka semakin besar keuangan yang dimiliki perusahaan. Sebaliknya, jika persentase yang dihasilkan tinggi, tentu semakin besar risiko keuangan yang mungkin dialami oleh pemegang saham atau kreditor.

Rasio Utang= (Total Utang : Total Aktiva) x 100%

 

2. Rasio Hutang dengan pendekatan modal

Rasio ini digunakan dengan cara membagi total Hutang dan Modal untuk melihat persentase rasionya. Jumlah hutang sebaiknya tidak melebihi modal, semakin kecil rasio ini dihasilkan maka semakin baik dan sehat keuangan yang dimiliki perusahaan.

Rasio Laba (Rasio Profitabilitas)

Rasio laba berguna untuk melihat efektivitas perusahaan dalam mengelola keuangan dengan menganalisis kemampuan lama atau profitabilitas.

1. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Cara menghitung rasio ini adalah dengan membagi laba bersih dengan nilai penjualan. Laba bersih yang diukur sebelumnya telah dikurangi bunga dan pajak dari setiap pendapatan atau penjualan. Semakin tinggi persentase rasio yang dihasilkan maka semakin besar keuntungan yang didapatkan perusahaan. 

Rumus= (Laba Bersih setelah dipotong pajak : penjualan) 

2. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Rumus ini digunakan untuk melihat perbandingan antara laba kotor dan penjualan. Semakin besar hasil rasio yang dihasilkan, maka semakin sehat atau baik keuangan yang dimiliki perusahaan.

Rumus= (Laba Kotor : Penjualan)

3. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)

Perhitungan rasio ini dilakukan dengan membagi laba sebelum dikenakan bunga dan pajak dengan penjualan. Hasil perhitungan tersebut menunjukan laba bersih yang didapat sebelum pajak maupun bunga dari tiap rupiah penjualan. Rumus ini digunakan untuk melihat efektivitas penjualan terhadap laba operasional.

Rumus= (Laba sebelum pajak dan bunga : Penjualan)

4. Return On Assets (ROA)

ROA digunakan untuk melihat dan mengukur besarnya aset atau aktiva yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atau laba dengan cara membagi laba sebelum pajak dan bunga atau EBIT (Earning Before Interest and Tax) dengan total aset. 

Rumus= (Laba sebelum pajak dan bunga : Total Aset)

5. Return On Investment (ROI)

Sementara ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau keuntungan terhadap jumlah investasi yang telah dikeluarkan. Cara menghitungnya adalah dengan membagi laba yang telah dipotong pajak dengan investasi.

Rumus= (Laba setelah dipotong pajak : Investasi)

Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas terbagi dan dapat dihitung dengan 4 cara pendekatan, yaitu:

1. Rasio Perputaran Piutang

Rumus ini dilakukan untuk melihat besarnya Piutang milik perusahan yang tersebar. Semakin besar perputaran piutang terjadi, maka semakin baik keuangan perusahaan. Piutang merupakan bagian dari komponen penjualan yang juga dapat digunakan untuk menambah modal.

Perputaran Piutang= (Penjualan Kredit atau Total Piutang : Rata - Rata Piutang)

 

2. Rasio Perputaran Aktiva Tetap

Perhitungan rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan dengan menggunakan Aktiva Tetap. Semakin besar rasio yang dihasilkan, maka semakin baik keuangan yang dimiliki perusahaan.

Perputaran AKtiva Tetap= (Penjualan : Aktiva Tetap)

3. Rasio Perputaran Persediaan

Rumus rasio ini berfungsi untuk menganalisis likuiditas perusahaan. Semakin tinggi rasio yang dihasilkan, maka semakin baik pengelolaan persediaannya. 

Perputaran Persediaan= (Harga Pokok Penjualan : Persediaan)

4. Rasio Perputaran Total Aktiva

Cara menghitung rumus ini adalah dengan membandingkan Penjualan dengan Total Aktiva Perusahaan. Total Aktiva sendiri terdiri dari Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap. Semakin besar rasio yang dihasilkan, maka ini menunjukan semakin baik pula optimalisasi penjualan perusahaan dengan menggunakan keseluruhan Aktiva.

Perputaran Total Aktiva= (Penjualan : Total Aktiva)

 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Post Top Ad

Your Ad Spot

welcome to my world