Ringkasan Tentang Bagaimana Memahami Komunikasi Bisnis
Daftar isi
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................
Kata Pengantar...............................................................................................................
PEMBAHASAN...............................................................................................................
1.1. Pengertian
Komunikasi bisnis...........................................................................
1.2. Bentuk
Dasar Komunikasi.................................................................................
1.3. Proses
Komunikasi..............................................................................................
1.4. Munculnya
Kesalahpahaman Komunikasi......................................................
1.5. Bagaimana
Memperbaiki Komunikasi.............................................................
REFRENSI........................................................................................................................
A.
Pengertian
Komunikasi Bisnis
Komunikasi
bisnis adalah salah satu hal yang penting untuk bekal menjalankan suatu bisnis
atau perusahaan. Dapat diartikan, komunikasi bisnis ini menjadi cara komunikasi
secara verbal dan nonverbal yang berisi mengenai pendapat, ide, gagasan, maupun
informasi yang dilakukan secara personal dan impersonal
Secara
umum, pengertian komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan dan informasi yang
memiliki tujuan tertentu dan kemudian disajikan secara personal atau impersonal
melalui simbol-simbol atau sinyal. Komunikasi bisnis juga bisa disebut sebagai
sebuah model komunikasi transaksional.
Dalam
melakukan komunikasi bisnis, unsur personal atau perusahaan harus melibatkan
adanya pertukaran informasi yang terus-menerus. Kemudian, ketika lebih banyak
bisnis diperluas, maka besar tekanan pada bisnis tersebut juga lebih besar
sehingga akan muncul berbagai cara komunikasi yang lebih efektif, baik bersama
karyawan maupun dunia luar.
Oleh
karena itu, komunikasi bisnis bisa berjalan secara bersamaan baik dari segi
komunikasi maupun bisnis yang berlaku. Selain itu, komunikasi bisnis juga
menjadi acuan untuk meningkatkan praktik bisnis dan mengurangi berbagai
kesalahan yang mungkin muncul.
Semua
aktivitas yang terorganisir di dalam suatu perusahaan akan berjalan tergantung
pada bagaimana komunikasi bisnis berlangsung. Tentu saja ini dapat berupa apa
saja yang bisa dimulai dari komunikasi manajerial hingga komunikasi dengan
vendor bisnis perusahaan tersebut.
Sementara
itu, Menurut
Djoko Purwanto dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Bisnis (2006, h35),
“Komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut
secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik,Djoko Purwanto beranggapan bahwa komunikasi bisnis merupakan
komunikasi yang digunakan di dalam dunia bisnis yang terdiri atas berbagai
macam bentuk komunikasi, baik secara verbal maupun nonverbal untuk mencapai
tujuan tertentu sesuai dengan kepentingan bisnis para pelaku komunikasi
tersebut.
B.
Bentuk
Dasar Komunikasi
Menurut
Djoko Purwanto ada 2 bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia
bisnis, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Masing-masing bentuk komunikasi
tersebut dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut.
1.
Komunikasi Verbal
Komunikasi
Verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi
yang lazim digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak
lain melalui tulisan maupun lisan,Dalam dunia bisnis dapat dijumpai berbagai
macam contoh komunikasi verbal, misalnya:
1.
Membuat dan mengirim surat teguran kepada
nasabah yang menunggak pembayarannya.
2.
Membuat dan mengirim surat penawaran harga
barang kepada pihak lain.
3.
Membuat dan mengirim surat konfirmasi barang
kepada pelanggan.
4.
Membuat dan mengirim surat pemesanan barang
(order) kepada pihak lain.
5.
Membuat dan mengirim surat aduan (claim )
kepada pihak lain.
6.
Membuat dan mengirim surat permintaan barang
kepada pihak lain.
7.
Membuat dan mengirim surat penolakan kerja.
8.
Membuat dan mengirim surat kontrak kerja
kepada pihak lain.
Melalui
komunikasi lisan atau tulisan, diharapkan orang dapat memahami apa yang
disampaikan oleh pengirim pesan dengan baik. Penyampaian suatu pesan melalui
tulisan dan lisan memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat membaca
atau mendengar apa yang dikatakan pihak lain dengan baik dan benar.
Komunikasi
bisnis yang efektif sangat tergantung pada keterampilan seseorang dalam
mengirim maupun menerima pesan. Secara umum, untuk menyampaikan pesan-pesan
bisnis, seseorang dapat menggunakan pendengaran dan bacaan.
Berbagai
macam bentuk komunikasi verbal yang digunakan dalam dunia bisnis:
a. Berbicara
dan menulis
Pada
umumnya, untuk mengirim kan pesan-pesan bisnis, orang lebih senang berbicara
(speaking) daripada menulis (writing) suatu pesan. Alasannya, komunikasi lisan
relatif lebih mudah, praktis (efisien), dan cepat dalam penyampaian pesan-pesan
bisnis. Pada umumnya, bagi para pelaku bisnis, penyampaian pesan-pesan bisnis
dengan tulisan relatif jarang dilakukan. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa
komunikasi lewat tulisan tidak penting.Hal ini karena tidak semua hal bisa
disampaikan secara lisan.
Pesan
yang sangat penting dan kompleks, lebih tepat disampaikan dengan menggunakan
tulisan. Adapun bentuk-bentuk komunikasi tertulis dalam dunia bisnis mencakup
antar lain surat (macam-macam surat bisnis), memo, dan laporan.
b. Mendengar
dan membaca
Komunikasi
yang efektif merupakan komunikasi dua arah. Orang-orang yang terlibat dalam
dunia bisnis cenderung lebih suka memperoleh atau mendapatkaninformasi daripada
menyampaikan informasi. Untuk melakukan hal tersebut, mereka memerlukan
keterampilan mendengar (listening) dan membaca (reading).
Sayangnya,
kebanyakan orang dalam dunia bisnis memiliki kemampuan yang relatif
lemah(kurang baik). Sebagai contoh sederhana, ketika seseorang mengikuti
seminar bisnis, maka informasi yang dapat diserap dalam benak pikiran mungkin
hanya setengah dari yang diucapkan (itupun masih lumayan).
Meskipun
mendengar dan membaca adalah hal yang berbeda, kedua nya memerlukan pendekatan
serupa. Langkah pertama adalah mencatat informasi yang berarti bahwa seseorang
harus memusatkan perhatian pada pembicaraan yang tengah berlangsung atau bahan
yang sedang dibacanya. Setelah dapat menangkap inti pembicaraan atau bacaan,
langkah selanjutnya adalah menafsirkan dan menilai informasi. Langkah ini
merupakan bagian terpenting dari proses mendengar. Sambil melakukan penyaringan
suatu informasi, seseorang harus dapat memutuskan mana informasi yang penting
dan mana yang tidak penting. Suatu pendekatan yang dapat dilakukan adalah
mencari ide pokok dan ide-ide pendukung secara rinci. Jadi, untuk dapat
menyerap informasi dengan baik, seseorang harus dapat berkonsentrasi pada apa
yang sedang dibaca atau didengar.
2.
Komunikasi Non verbal
Bentuk
komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi
nonverbal. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku yang menunjukan
komunikasi nonverbal
1. Mengerutkan
dahi untuk menunjukan seseorang sedang berpikir.
2. Berpangku
tangan untuk menunjukan seseorang sedang melamun.
3. Menggelengkan
kepala untuk menunjukan sikap menolak atau keheranan.
4. Simbol
dilarang merokok yang terpasang di ruang tamu untuk menunjukan bahwa tamu
dilarang merokok.
5. Menganggukan
kepala untuk menunjukan tanda setuju atau OK.
Pada
umumnya, bentuk komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terstruktur
yang membuat komunikasi nonverbal sulit untuk dipelajari. Sebagai contoh, seseorang
akan mengalami kesulitan bila menyuruh orang lain untuk mengambil buku kerja di
suatu tempat yang terdapat beragam warna maupun judul bukunya dengan
menggunakan bahasa nonverbal.Komunikasi nonverbal lebih bersifat spontan
dibandingkan dengan komunikasi verbal dalam hal penyampaian suatu pesan.
C.
Proses
Komunikasi
Komunikasi
antar manusia hanya bisa terjadi bila didukung unsur unsur komunikasi, dan
komunikasi memerlukan proses. Pembahasan mengenai proses komunikasi akan
dijelaskan melalui beberapa model komunikasi.
Sumber
: Haryani 2001 yang dikutip oleh Dewi dalam bukunya Komunikasi Bisnis (2007,
h6) Proses Komunikasi tersebut terdiri dari 5 (lima) tahap kegiatan, yakni:
1) Pengirim
memiliki ide/gagasan
Komunikasi diawali dengan adanya ide/gagasan
dalam pikiran seseorang (pengirim) dan kemudian ingin menyampaikannya kepada
orang lain (penerima).
2) Ide
diubah menjadi pesan
Ide/gagasan yang ada dalam pikiran pengirim
tidak mudah dimengerti oleh orang lain. Agar dapat dimengerti atau diterima
dengan baik, ide/gagasan yang ada dalam pikiran diubah menjadi pesan
3) Pemindahan
pesan
Setelah ide/gagasan diubah menjadi pesan,
tahap selanjutnya adalah memindahkan pesan kepada penerima melalui berbagai
bentuk komunikasi (verbal, nonverbal, lisa, atau tertulis).
4) Penerima
menerima pesan
Penerima mengartikan atau menginterpretasikan
pesan yang diterima.
5) Penerima
pesan bereaksi dan mengirimkan umpan balik
Sebagai tanggapan atas pesan yang diterima, penerima akan
memberikan sinyal (misalnya mengangguk, tersenyum, atau secara tertulis). Umpan
balik adalah tanggapan dari penerima pesan dan merupakan elemen kunci dalam
rantai komunikasi.
Proses
komunikasi dimulai dari sumber yang menciptakan pesan, komunikasi dimulai dari
sumber yang menciptakan pesan, kemudian ditransmit melalui saluran kawat atau
gelombang udara. Pesan ditangkap oleh pesawat penerima yang merekonstruksi
kembali sinyal itu sampai kepada tujuannya (destination). Tujuan di sini adalah
penerima yang menjadi sasaran pesan. Dalam proses komunikasi yang digambarkan
Shannon dan Weaver, salah satu unsur yang cukup penting ialah gangguan (noise).
Gangguan-gangguan di sini menunjukkan adanya rintangan yang terjadi pada
saluran, sehingga menghasilkan pesan yang berbeda seperti yang ditransmit oleh
sumber. Jadi dengan adanya noise membuat isi pesan yang dikirimkan oleh sumber
menjadi isi pesan tersebut tidak sempurna. Gangguan-gangguan seperti ini dapat
menyebabkan kegagalan komunikasi.
D.
Kesalahpahaman
dalam komunikasi
Dalam
sebuah komunikasi, terdapat tendensi dalam pesan yang mungkin tidak dapat
dimengerti oleh komunikan secara baik. Berikut adalah beberapat faktor yang
dapat menghambat dalam komunikasi, antara lain:
1. Permasalahan
di dalam pengembangan pesan
Masalah yang mungkin muncul adalah adanya
keraguan mengenai konten pesan, atau dirasakan masih kurang familiar bagi
audiens, dan beberapa hal yang menjadi kesulitan dalam menyampaikan sebuah ide.
2. Permasalahan
dalam penyampaian pesan
Bagian dari masalah dalam penyampaian pesan
adalah terkait dengan sarana dan prasarana atau peralatan yang digunakan untuk
komunikasi.
3. Permasalahan
dalam penerimaan pesan
Penerima pesan terkadang mengalami beberapa
hal yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, misalnya terdapat istilah-istilah
yang masih asing bagi penerima, atau terdapat perbedaan persepsi, dikarenakan
komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung.
4. Masalah
dalam menafsirkan pesan
Persepsi penerima pesan bisa berbeda dalam
setiap komunikasi yang disampaikan oleh pengirim. Persepsi tersebut diantaranya
adalah perbedaan latar belakang, perbedaan persepsi, dan perbedaan respon
audiens.
E.
Bagaimana
Memperbaiki Komunikasi
Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif
diperlukan beberapa persyaratan,
atara lain :
a) Persepsi
Dalam melakukan komunikasi, seorang
komunikator juga harus memiliki persepsi terkait topik pembicaraannya.
Komunikator harus dapat memprediksi lewat
berbagai macam persepsi nya tentang pesan yang disampaikan sehingga dapat
dipahami dan diterima oleh penerima atau komunikan.
b) Ketetapan
Dalam berkomunikasi, manusia pasti memiliki
kerangka berpikir yang berbeda-beda. Agar informasi yang akan diberikan sampai
dengan tepat, maka komunikator juga harus mengekspresikan atau
mengimplementasikan apa yang dipikirkan oleh komunikan.
c) Kredibilitas
Terkadang sebuah informasi yang disampaikan
oleh seseorang tidak dipercaya oleh orang lain. Untuk menghindari hal tersebut,
maka komunikator juga harus yakin bahwa komunikan adalah pihak yang dapat
dipercaya.
Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, intinya
setiap pihak harus memiliki sikap saling percaya satu sama lain.
d) Pengendalian
Pengendalian juga diperlukan dalam proses
komunikasi. Setiap komunikasi pasti akan ada tanggapan dari pihak penerimaan.
Disinilah tugas komunikator untuk dapat
mengendalikan tanggapan dari komunikan.
e) kecocokan
/ keserasian.
Dalam komunikasi harus ada kepercayaan dan hubungan
baik yang harus dijaga.
Sehingga persahabatan antar perusahaan juga dapat terjalin dengan adanya komunikasi.
Selain menjaga hubungan baik dengan komunikasi
bisnis, Anda juga harus memerhatikan keuangan bisnis Anda. Dengan keuangan
bisnis yang baik, Anda dapat dengan mudah menjalankan dan mengembangkan bisnis
Anda.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi
berbagai hambatan yang dihadapi dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1. Membuat satu pesan secara lebih
berhati-hati
2. Minimalkan gangguan dalam proses
komunikasi
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si Pengirim dan
si penerima pesan
Referensi
1.
Djoko Purwanto dalam bukunya yang berjudul
Komunikasi Bisnis (2006, h35),
2.
Sumber : Haryani 2001 yang dikutip oleh Dewi
dalam bukunya Komunikasi Bisnis (2007, h6)
3.
Buku Komunikasi Bisnis: Metode dan
Implementas oleh Totok Haryanto • Arini Hidayah • Alfalisyado.
4.
Jurnal entrepreneur (https://www.jurnal.id/id/blog/alasan-kenapa-komunikasi-bisnis-penting-untuk-keberhasilan-bisnis-anda/)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.